Indonesia
tidak akan maju jika pengusahanya sedikit di bandingkan politisinya.
Kemajuan negara di dukung oleh stabilitas perkembangan ekonomi yang
baik, contohnya adalah dengan tumbuhnya berbagai macam industri.
Perkembangan ekonomi ini juga tidak hanya diperankan oleh generasi tua
saja. Di kalangan generasi muda, berkembang berbagai macam industri
kreatif. Industri kreatif ini banyak sekali contohnya dan kontribusinya
dapat menunjang perekonomian bangsa serta mengharumkan nama negara di
luar negeri. Sebut saja industri clothing yang sudah ramai sejak tahun
1990an di Bandung seperti Airplane, Eat 347, Ouval Research dan Peter
Says Denim.
Dunia
clothing yang tumbuh di Indonesia ini di pengaruhi oleh adanya arus
globalisasi yang sudah melanda Indonesia sejak tahun 1990an terutama
melalui jalur musik dan tekhmologi yang mempunyai pengaruh cukup
signifikan untuk perkembangan dunia clothing Indonesia. Ya, itu hanya
sekilas mengenai sejarah industri kreatif clothing yang saya ketahui.
Sekarang, apa kaitannya dengan judul tulisan ini ‘Kung kong begitu
bunyinya’,?
Tulisan
saya kali ini akan mengupas tentang usahanya Drummer Endank Soekamti
yang dulu pernah mengenyam kuliah akuntansi, Ari Soekamti. Mungkin ada
diantara kalian terutama #KamtisFamily yang udah tahu tentang usaha
clothingannya Ari Soekamti ini yang berlabel ‘Frogstone’. ‘Frogstone ini
mulai dijalankan oleh Ari dan rekannya, yakni Dedi Rokkinvisual tahun
2003. Kok namanya ‘Frogstone’,?. Dua orang sahabat ini terinspirasi dari
suara katak ketika nongkrong
malam-malam di pematang sawah. “Kung kong kung kong, begitu bunyinya”,
kata Ari Soekamti waktu di hubungi via WhatsApp. Heheu. Nah, jadi jelas
kan sekarang namanya itu ‘Frogstone’ kalo di pisah ‘Frogs tone’ bukan
‘Frog stone’.
![]() |
Ari Soekamti & Frogstone nya |
Pria
yang tertarik menjadi pengusaha ini bercerita kalau dunia clothing di
Jogjakarta udah mulai tumbuh kembang sejak tahun 2003. Nah, atas dasar
untuk menyemarakkan dunia perclothingan Jogja pada umumnya dan Indonesia
pada khususnya maka di buatlah ‘Frogstone’. Usaha clothing ini awalnya
memang hanya sampingan makanya dari awal di jalanin progres produksinya
naik turun seperti kiasan “hidup segan, mati tak mau”. Tahun 2006, Dedi
yang ngediriin ‘Frogstone’
ini dari awal, mundur dan masuklah Deni yang menemani Ari sampai
sekarang. Dan di tahun 2011, usaha clothing drummer yang mengidolakan
Travis Baker ini mulai di seriusin dan ditekuni.
Meskipun rutinitasnya di sibukkan dan di prioritaskan ngeband
bareng rombongan musik Endank Soekamti. Usaha clothingnya dengan Deni
ini tidak terbengkalai karena di bantu oleh istri Ari tercinta yang ngurusin keuangan, Deni marketing,
dan 1 orang lagi bagian produksi. Kegiatan Ari Soekamti yang padat di
Endank Soekamti, kalau cuma sendiri yang ngurus ‘Frogstone’ tentunya
bakal ribet. Makanya usaha ‘Frogstone’ ini di bantu oleh orang-orang
terdekatnya. Ditambah lagi usahanya juga di bantu oleh istri Ari
Soekamti. Jadi kesuksesan Ari Soekamti ini tidak lepas dari peran sang
istri karena di balik pria hebat, ada wanita yang kuat di belakangnya.
Ahay. Hehe.
Kita
doakan semoga usaha clothing di bawah label ‘Frogstone’ yang di dirikan
oleh ‘Bos’ Ari Soekamti ini semoga bisa semakin ‘Berkibar Tinggi’
kedepannya dan sesuai apa yang di harapkan, yakni brand image semakin kuat serta titik distribusinya semakin luas. Amin. Semoga.
Salam Anak Katak Boyolali !!
kalau posting hasil pemikiran sendiri !! jangan comot dari situs lain tanpa ijin !!
BalasHapus